Dalamhal ini, hadis-hadis tentang tujuan pendidikan yang mengandung kata ilmu, diolah, dianalisis dan diinterpretasikan sehingga diperoleh natijah sebagai bentuk relevansi hadis dengan nilai-nilai pendidikan Islam, khususnya yang terkait dengan tujuan pendidikan Islam. III. Hasil dan Pembahasan A. Temuan penelitian 1. Hadits 1 ِ
Keluargamerupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak. Menurut UU No. 2 tahun 1989 Bab IV Pasal 10 Ayat 4: "Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan". 4 Fungsi Sosialisasi
Daripadaitu, terdapat banyak hadist Nabi Saw yang berkaitan dengan kebersihan (AW, 2015). Menurut kandungan hadist, Allah Swt menyukai kebersihan, keindahan dan kesucian, sehingga bila umat melaksanakan hal yang disukai Allah Swt, maka akan mendapatkan nilai dihadapan-Nya yaitu berupa pahala (AW, 2015). Hadis menyatakan bahwa bersuci adalah
Bukuini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun 2017. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Kementerian Agama. Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan
Berikutini dalil-dalil yang menjelaskan ajaran Islam dalam melestarikan lingkungan, sebagaimana dikutip dari Wahdah, Jumat (26/6/2020). 1. Berlaku ihsan (baik) kepada segala sesuatu. عن شداد بن أوس قال : ثنتان حفظتهما عن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : إن الله كتب
HadistRukun Iman. Berikut ini adalah beberapa Hadist yang menerangkan tentang rukun Iman, ada banyak hadis juga yang akan memperkuat pemahaman tentang rukun Iman, yaitu : "Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk." (HR.
AYATAYAT TENTANG LINGKUNGAN PENDIDIKAN 0 Nalang a. Qur'an Surat Ali Imran ayat : 110 كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْراً لَّهُم مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ ﴿١١٠﴾ 110.
1 Lingkungan Keluarga. Di dalam keluarga hendaknya diletakkan dasar-dasar pengalaman melalui cinta dan kasih sayang, kebutuhan akan kewibawaan dan nilai-nilai kepatuhan, sehingga dengan pergaulan yang demikian itu, hubungan antar pribadi dalam keluarga tersebut adalah hubungan yang bersifat pribadi dan wajar, dan penghayatan terhadapnya adalah
RasulullahSAW terhadap materi ajar, karakteristik, dan standar yang harus dimiliki oleh pendidik. Kemudian diuraikan cara Rasulullah SAW menhadapi murid dan standar pendidikan yang harus dicapai. Kedua uraian ini dilengkapi dengan paparan berkaitan dengan penggunaan alat ajar dalam pendidikan Islam. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup
Beberapahadist tentang menjaga dan melestarikan lingkungan. Sayangilah yang ada di bumi niscaya semua yang ada di langit akan menyayangi kalian 2. Dalam hadits di atas yang menganjurkan bagi pemilik tanah hendaklah menanami lahannya atau menyuruh saudaranya orang lain untuk menanaminya. Dari ungkapan nabi s a w.
tentangPendidikan Anak dalam Perspektif Hadis". Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana peran orang tua tentang pendidikan anak dalam perspektif hadis; dan 2) bagaimana tanggung jawab orang tua tentang pendidikan anak dalam perspektif hadis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Sumber
phetichadith related to the concept ofhuman development is authentic or reliable hadith (sahih); and two hadiths concerning the concept ofphysical education and life long education are weak (da 'iJ). Keywords: Konsep pendidikan, Kurikulum, Hadis Nabi I. Pengantar Education is life, life is education. ^x>dge, 1967 :23) Demikian Rupert C.
Hadistentang ruang lingkup pendidikan (indo) 1. HADIST RUANG LINGKUP PENDIDIKAN ISLAM Di Susun Oleh : Nenden Esa KM : 111 10 006 Afif Kurnia Rohman : 111 10 007 Dwi Cahyo N : 111 10 008 Anisa Khomsiyah : 111 10 032 - lingkungan keluarga - lingkungan sosial - lingkugan sosial 7. B. Hadist Iman, Islam dan Ihsan ] [ 8. Arti Hadist : Dari Umar
Pemeliharaanlingkungan bukanlah sekedar estetika (keindahan) semata namun lebih pada implementasi tujuan diberlakukannya nilai-nilai ajaran Islam. Upaya melestarikan lingkungan hidup juga sudah dilakukan Nabi Muhammad saw. Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa Nabi melarang menebang pohon sidrah (pohon bidara) sebagaimana diriwayatkan oleh imam Abu Dawud dalam hadis nomor 4561.
Untukmengetahui apa saja hadis tentang materi pendidikan islam. 3. Untuk mengetahui relevansi materi pendidikan islam dalam hadis dengan konsep dan sistem pendidikan islam modern. 3 BAB II PEMBAHASAN lingkungan yang sangat jauh dari ajaran Islam, tetapi ideologinya tidak . 5 terpengaruh, keyakinannya tidak goyah.
nDjr7Zr.
Abstrak . Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan, sebab lingkungan pendidikan berfungsi menunjang terjadinya proses belajar mengajar, lingkungan yang nyaman dan mendukung bagi terselenggaranya suatu pendidikan sangat dibutuhkan. Lingkungan dibedakan menjadi lingkungan alam hayati, lingkungan alam non-hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial. Pendidikan merupakan salah satu kewajiban pertama bagi orang tua. Dalam Islam, orang yang paling bertanggung jawab dalam pendidikan anak adalah orang tua. Keluarga adalah “umat terkecil” yang memiliki pimpinan dan anggota, mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak dan kewajiban bagi masing-masing anggotanya. Pendidikan keteladanan terbaik bagi anak, ialah jika kedua orang tua mampu menghubungkan anaknya dengan keteladanan Rasûlullâh SAW, sebagai uswah seluruh umat manusia. Lingkungan sekolah yang positif yaitu lingkungan sekolah yang memberikan fasilitas dan motivasi untuk berlangsungnya pendidikan Kunci. Lingkungan, PendidikanDaftar PustakaAhmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta Rineka Js. 1996. Kamus Umum Bahas Indonesia. Jakarta Pustaka Sinar 2015. “Telaah Komparasi Konsep Pembelajaran Menurut Imam Al-Zarnuji dan Imam Al-Ghozali”. Tarbawi. 102 17-26 Juli - Desember 2015. Terdapat dalam Abudin. 2010. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta Raja Grafindo Samsul dan Zainal Efendi Hasibuan. 2011. Hadist Tarbawi. Jakarta Kalam Ngalim. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung Remaja Rosda 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta Kalam Ag. tt. Pendahuluan Pendidikan Umum. Bandung CV. 1982. Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta Aksara Ahmad. 2000. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung Remaja Rosda Ahmad. 2003. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung Nur. 1997. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung Pustaka Setia.
ArticlePDF Available AbstractThis article tries to examine and study the position of the family as an educational environment in the perspective of the Prophet's hadith. In any learning activity, environmental factors play a very important role, because through the environment one's character, character and character can be developed. The environment gives its own style and color for human development. Family is the first environment for every child to get an education, even the family is the first bastion for every child to avoid hell. The study of hadith begins with mentakhrij hadiths related to the family environment, then carries out I'tibar sanad and review of sanad hadith and then explains the hadith on two things, namely; 1 fitrah is both good and bad potential at the same time, the possibility of being a Muslim and a polytheist. Simply put, fitrah here is defined as the potential to hold on to religion as well as the possibility of not holding on to religion. 2 The urgency of the family as an educational environment for a child. To develop a child's potential in a good direction, the first, foremost and very important educational environment for a child is the family environment, because children get their first experience with the family, especially from their parents. Parents or mothers and fathers play an important and influential role in the education of their children. Therefore, parents and family as an educational environment need to take steps to develop a child's nature or potential. Among these steps is Luqmanul Hakim's educational model described in QS. Luqman 31 12 – 19 Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 209 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... JSBPSDM 342022, Jurnal Sipatokkong BPSDM Sulawesi Selatan Pendidikan dalam Lingkungan Keluarga dalam Perspektif Hadits Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3 Universitas Islam Negeri UIN Alauddin E mail ibnumahmud69 ABSTRAK Artikel ini mencoba menelaah dan mengkaji kedudukan keluarga sebagai lingkungan pendidikan dalam persfektif hadits Nabi. Dalam kegiatan pembelajaran apapun, faktor lingkungan memegang peranan yang sangat penting, karena dengan melalui lingkungan dapat dikembangkan watak, sifat dan karakter seseorang. Lingkungan memberi corak dan warna tersendiri bagi perkembangan manusia. Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap anak untuk mendapatkan pendidikan, bahkan keluarga merupakan benteng pertama bagi setiap anak agar terhindar dari neraka. Kajian hadits dimulai dari mentakhrij hadits-hadits yang terkait dengan lingkungan keluarga, kemudian melakukan I’tibar sanad dan tinjauan sanad hadits dan selanjutnya penjelasan hadits tentang dua hal, yaitu; 1 fitrah adalah potensi baik dan buruk sekaligus, kemungkinan menjadi muslim dan musyrik. Sederhananya, fitrah di sini diartikan sebagai potensi berpegang pada agama sekaligus kemungkinan tidak berpegang pada agama. 2 Urgensi keluarga sebagai lingkungan pendidikan bagi seorang anak. Untuk mengembangkan potensi anak ke arah yang baik, maka lingkungan pendidikan yang pertama, utama dan sangat penting bagi seorang anak adalah lingkungan keluarga, karena anak mendapatkan pengalaman pertamanya bersama keluarga terutama dari orang tuanya. Orang tua atau ibu dan ayah memegang peranan penting dan berpengaruh dalam pendidikan anak-anaknya. Oleh karena itu orang tua dan keluarga sebagai lingkungan pendidikan perlu mengambil langkah-langkah untuk tumbuh kembangnya fitrah atau potensi anak. Diantara langkah tersebut adalah model pendidikan Luqmanul Hakim yang diuraikan dalam QS. Luqman 31 12 – 19 Kata Kunci Lingkungan Keluarga - Fitrah ABSTRACT This article tries to examine and study the position of the family as an educational environment in the perspective of the Prophet's hadith. In any learning activity, environmental factors play a very important role, because through the environment one's character, character and character can be developed. The environment gives its own style and color for human development. Family is the first environment for every child to get an Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 210 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... education, even the family is the first bastion for every child to avoid hell. The study of hadith begins with mentakhrij hadiths related to the family environment, then carries out I'tibar sanad and review of sanad hadith and then explains the hadith on two things, namely; 1 fitrah is both good and bad potential at the same time, the possibility of being a Muslim and a polytheist. Simply put, fitrah here is defined as the potential to hold on to religion as well as the possibility of not holding on to religion. 2 The urgency of the family as an educational environment for a child. To develop a child's potential in a good direction, the first, foremost and very important educational environment for a child is the family environment, because children get their first experience with the family, especially from their parents. Parents or mothers and fathers play an important and influential role in the education of their children. Therefore, parents and family as an educational environment need to take steps to develop a child's nature or potential. Among these steps is Luqmanul Hakim's educational model described in QS. Luqman 31 12 – 19 Keywords Family Environment - Fitrah PENDAHULUAN Sistem pendidikan, baik yang berorientasi Islam maupun pendidikan umum, setidaknya memiliki enam unsur, yaitu; a bahan ajar, b tujuan pendidikan, c lingkungan pendidikan, d siswa, e pendidikan dasar dan f guru. Padahal dalam praktiknya, perhatian harus diberikan pada enam potensi atau aspek yang merupakan unsur penting yang harus dioptimalkan bagi siswa, karena keenam unsur tersebut memegang peranan yang sangat mendasar dalam pelaksanaan proses pengajaran. Dalam kegiatan pembelajaran apapun, faktor lingkungan memegang peranan yang sangat penting, karena dengan melalui lingkungan dapat dikembangkan watak, sifat dan karakter seseorang. Lingkungan memberi corak dan warna tersendiri bagi perkembangan manusia. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari tiga lingkungan yang bertanggung jawab atas proses dan kegiatan pendidikan. Lingkungan tersebut adalah lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat Rasyid, 2020 112 Menurut Dzakiah Daradjat, lingkungan dalam arti luas meliputi iklim dan geografi pemukiman, adat istiadat, pengetahuan, pendidikan dan alam. Dengan kata lain, lingkungan adalah segala sesuatu yang berwujud dan ada dalam hakikat kehidupan yang terus berkembang. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada, baik manusia maupun benda buatan manusia atau alam yang bergerak maupun tidak bergerak, peristiwa atau benda yang memiliki keterkaitan dengan manusia.Darajat, 2006 63 Para ahli pendidikan khususnya ahli pendidikan Islam sepakat bahwa lingkungan Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 211 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... pendidikan terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ada beberapa ayat Allah dalam Alquran dan Hadits Nabi yang menjelaskan pentingnya keluarga sebagai salah satu lingkungan pendidikan. Keluarga Sebagai Lingkungan Pendidikan Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap anak untuk mendapatkan pendidikan, bahkan keluarga merupakan benteng pertama bagi setiap anak agar terhindar dari neraka. Hal ini terlihat dalam firman Allah QS. At-Tahrim 66 6 Terjemahnya Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.Depag, 2009 560 Mengenai makna ayat di atas sebagaimana diterangkan oleh adh-Dhahhak dan Muqatil bin Hayyan dalam tafsir Ibnu Katsir mereka mengatakan“Adalah kewajiban setiap Muslim untuk mendidik keluarganya, termasuk kerabat dan budaknya, dalam berbagai hal tentang apa yang Allah perintahkan untuk mereka lakukan dan apa yang dilarang-Nya untuk mereka lakukan” Ghoffar dan Ihsan, 2018 46 Keluarga yang dimaksud bukan hanya dua orang tua, melainkan keluarga yang digambarkan oleh Syafril dan Zelhendri Zeni, yang menurutnya keluarga adalah kelompok primer yang terdiri dari sejumlah kecil kerabat. Keluarga dapat berupa keluarga inti atau keluarga besar yang meliputi ayah, ibu, anak, paman/tante, kakek/nenek, kakak/adik, pembantu dan lain-lain, dan bentuk seperti itu sangat umum dalam struktur masyarakat Indonesia. Meskipun ibu adalah anggota keluarga yang pada awalnya memiliki pengaruh terbesar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, tapi pada akhirnya semua anggota keluarga ikut serta dalam interaksi dengan anak, selain faktor iklim masyarakat, faktor lain seperti budaya, tingkat ekonomi, gaya hidup, kondisi keluarga dan sebagainya. Semu ini juga mempengaruhi perkembangan anak. Dengan kata lain, situasi dan kondisi umum keluarga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.Syafril dan Zen, 2017 94 Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 212 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... TAKHRIJ HADITS TENTANG KELUARGA SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN Menurut bahasa, Takhrij memiliki beberapa arti, diantaranya berasal dari kata kharaja yang berarti terlihat dari tempatnya, ataupun kondisinya, terpisah dan juga terlihat. Demikian pula kata al-ikhraj berarti menampilkan dan menunjukkan, dan al-makhraj berarti asal muncul, dan akhraja al hadits wa kharrajahu berarti mengungkapkan hadits dan menunjukkan kepada orang serta menjelaskan tempat asalnya. Menurut peristilahan, Takhrij yaitu menunjukkan tempat hadits dalam sumber aslinya dan menunjukkan mata rantai hadits itu serta menjelaskan kedudukan hadits jika dianggap perlu.Al-Qaththan, 2008 189. Menurut Syuhudi Ismail, takhrij yaitu mencari atau menelusuri suatu hadits dalam berbagai kitab hadits sebagai sumber asli suatu hadits, sehingga menentukan matan dan mata rantai hadis tersebut. Ismail, 1992 43 Takhrij Hadits merupakan kegiatan yang sangat penting dalam melakukan penelitian hadis. Ada 3 tiga alasan mengapa fungsi Takhrij sangat penting sebagaimana dikemukakan oleh Asep Herdi, yaitu 1 Untuk mengetahui asal usul periwayatan hadits yang diteliti. Sulit untuk mempelajari status dan kualitas hadits kecuali asal-usulnya diketahui terlebih dahulu. 2 Agar dapat mencari tahu seluruh riwayat hadits yang mau diteliti. 3 Agar mudah mengetahui ada atau tidaknya penguat dan muttabi'. Boleh jadi ada riwayat lain yang sanadnya mendukung sanad yang diteliti. Herdi, 2014 136 Upaya menelusuri, mengambil dan mencatat hadits dari berbagai buku hadits mashadir al-asliyah untuk mengidentifikasi hadits tertentu yang diinginkan dengan perawi dan sanad-sanad hadits diupayakan dan menggunakan metode. Menurut Syuhudi Ismail metode takhrij-hadist ada dua macam, yaitu metode takhrij al-hadist bi al-lafzh pencarian hadits melalui transmisi, metode takhrij al-hadist bi al-maudhu pencarian hadits tentang subjek atau tema masalah. Jadi tujuan utama mentakhrij hadits adalah untuk mengetahui asal usul hadits yang ditakhrij dan status hadits menurut penerimaan dan penolakan. Ismail, 1991 17 Adapun penelitian hadits pada artikel ini, penulis menggunakan metode takhrij dengan lafazh. takhrij bi al-lafzh yaitu penulusuran kata-kata. Kata yang menjadi dasar pencarian adalah kata , dan atau langsung digabungkan antara kata tersebut, jika penelusuran hadits tidak akan berhasil jika hanya menggunakan kata saja atau kata saja maupun saja. Penelusuran hadits menggunakan beberapa Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 213 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... aplikasi mesin pencari hadits bain secara online maupun offline, Aplikasi Hadits Soft dari Asosiasi Ilmu Hadis Indonesia serta Kitab-kitab hadits dalam bentuk Pdf. Setelah dilakukan penelusuran dengan lafazh yuuladu, al-fithrah dan yuhawwidaanihi serta menggabungkan yuuladu alaa al-fithrah, maka akan muncul hadits-hadits yang terkait dengan lafazh tersebut. Dari takhrij ini diperoleh hadits-hadits tentang peran keluarga utamanya orang tua terhadap tumbuh kembang anak dalam islam. Melalui penulusuran software/aplikasi pencari hadits ditemukan dalam 7 tujuh kitab hadits sebanyak 22 duapuluh dua buah hadist yang dapat dijadikan rujukan tentang pentingnya keluarga sebagai lingkungan pendidikan. Akan tetapi, tidak semua hadis tersebut akan ditakhrij dikarenakan alasan tekhnis. Adapun ke 22 dupuluh dua hadits tersebut adalah sebagai berikut 1 Dalam Shahih Bukhari dinukilkan sebanyak 5 buah hadits yaitu; hadits no 1270, 1271, 1296, 4402 dan no 6110. 2 Dalam Shahih Muslim dinukilkan sebanyak 3 buah hadits yaitu; hadits no 4803, 4804, dan hadits no 4805. 3 Dalam Sunan Tirmidzi dinukilkan 1 hadits yaitu hadits no 2064. 4 Dalam Sunan Abu Daud dinukilkan 2 buah hadit yaitu hadits no 4091 dan 4093. 5 Dalam Musnad Ahmad dinukilkan 6 buah hadits yaitu; hadits no, 6884, 7387, 8739, 8949, 9851 dan hadits no 14277. 6 Dalam Muwaththa Malik dinukilkan 1 buah hadits yaitu; hadits no 507. 7 Dalam Shahih Ibnu Hibban dinukilkan 4 buah hadits yaitu; hadits no 128, 129, 130, dan hadits no 133. Adapun dalam artikel ini, akan dilakukan penelusuran sanad, matan dan rawi hadits serta penjelasan matan hadits akan difokuskan pada hadits Bukhari no 1296 dan hadits Abu Daud no 409. I’TIBAR SANAD Sebelum dilakukan I'tibar dan membahas mata rantai hadis, sangat penting untuk memahami 3 tiga unsur pokok hadis, yaitu rantai periwayatan sanad, matan dan rawi. Sanad, matan dan rawi adalah elemen penting dalam hadits. Ketiganya terkait satu dengan yang lain. Sanad merupakan pendahuluan dari matan. Matan adalah isi/substansi hadits yang diriwayatkan oleh perawi, dan adapun rawi adalah orang yang menyampaikan hadits.Haerdi, 2014 51. Berikut penjelasan singkat Asep Herdi dalam buku untuk memahami ilmu hadits; Herdi, 2014 50-53 Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 214 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... 1. Sanad Menurut bahasa, Sanad adalah rujukan atau sandaran, tempat merujuk. Adapun sanad berdasar istilah, adalah jalan yang mengantarkan ke jalur hadis. Sanad terdiri atas semua penutur dimulai dari orang yang mencatat hadis dalam kitabnya Kitab Hadits sampai pada Nabi. Sanad memberikan kesan keaslian cerita dalam kaitannya dengan fungsinya. Sebuah hadits dapat memiliki beberapa sanad dengan jumlah penutur/perawi yang berbeda-beda dalam satu lapisan rantai, lapisan rantai tersebut disebut “thabaqah” cabang keilmuan hadits yang membahas tentang status perawi hadits. Pentingnya jumlah sanad dan penutur dalam setiap thabaqah sanad sangat menentukan derajat atau kualitas hadits tersebut. 2. Matan Dari segi bahasa, kata "matan" atau "al-matn" berarti dataran yang meninggi Mairtafa'a minal ardi. Adapun menurut istilah “Kalimat yang menjadi tempat diakhirinya sanad.” Atau dengan kata lain, Lafazh-lafazh hadits yang mengandung makna tertentu. Selain itu, ada juga kalimat yang lebih sederhana yang menyebutkan bahwa matan adalah akhir dari sanad gayah al-sanad. Jadi, berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dikatakan bahwa matan mengacu pada materi atau 3. Rawi Bagian penting ketiga dari hadits adalah rawi . Kata “rawi” atau “ar-rawi” berarti orang yang menceritakan atau membawakan hadis nagil al-hadits. Pada dasarnya, sanad dan rawi adalah dua istilah yang tidak bisa dipisahkan. Sanad hadits dalam setiap tabaqah juga disebut perawi. Perawi mengacu pada orang yang menceritakan, menerima dan menyampaikan hadits. Adapun yang membedakan antara rawi dengan sanad adalah pada interpretasi mereka terhadap hadits. Orang yang menerima hadits dan kemudian menyusunnya menjadi satu kitab disebut perawi. Oleh karena itu, perawi dapat disebut sebagai mudawwin orang yang mencatat dan mengumpulkan hadits. Demikian juga dia disebut dengan mukharrij, karena ia yang menerangkan para perawi dalam sanad dan derajat hadits itu kedalam bukunya. Khon, 2012 115 Selanjutnya penelusuran sanad, matan dan rawi hadits hadits Bukhari no 1296 dan hadits Abu Daud no 4091, sebagaimana dibawah ini Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 215 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... 1. Hadits Shahih Bukhari no 1296 Terjemahnya Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dza'bi dari Az Zuhriy dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah. Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya Hadits Soft, 2022 no 1296 Dalam hadits ini Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Ju’fi dengan kunyah Abu Abdillah yang lebih dikenal dengan Al-Bukhari merupakan mukharrij hadits, sekaligus sebagai periwayat terakhir yang menerima hadis dari Adam bin Abu Iyas Al-Asqalani yang berkunyah Abu Al-hasan dari kalangan tabi’ut tabi’in sezaman dengan tabi’in dan merupakan salah seorang guru Imam Bukhari w 220 H yang menerima dari Muhammad bin Abdurrahman bin Al-Mughirah bin Al-Harits bin Abi Dzi’b yang berkunyah Abu Al-Harits dari kalangan tabi’in 80 H - 159 menerima dari Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdullah bin Syihab berkunyah Abu Bakar dikenal dalam periwayatan dengan nama Az-Zuhri dari kalangan tabi’in junior 58 H – 124 H yang mendengar hadits dari Abdullah bin Abdurrahman bin Auf berkunyah Abu Salamah merupakan kalangan tabi’in pertengahan 24 H - 94 H dan mengambil hadits dari Abdurrahman bin Sakhr berkunyah Abu Hurairah dari kalangan sahabat 19 SH – 59 H yang mendengar langsung dari Rasulullah. Jika sanad hadits tersebut diatas dibuat dalam tabel, maka akan terlihat seperti dibawah ini; Abdurrahman bin Sakhr Abu Hurairah Abdullah bin Abdurrahman bin Auf Abu Salamah Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Syihab Az-Zuhri Muhammad bin Abdurrahman bin Al-Mughirah bin Al-Harits Abu Dzi’b Adam bin Abu Iyas Al-Asqalani Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Ju’fi Bukhari Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 216 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... 2. Hadits Abu Daud no 4091 Terjemahnya Telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabi dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah ia berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuannya-lah yang menjadikan ia yahudi atau nashrani. Sebagaimana unta melahirkan anaknya yang sehat, apakah kamu melihatnya memiliki aib?" Para sahabat bertanya "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang yang meninggal saat masih kecil?" Beliau menjawab "Allah lebih tahu dengan yang mereka lakukan”.Hadits Soft, 2022 no 4091 Dalam hadits ini Sulaiman bin Asy’ats bin Syidad bin Amru bin Ishak bin Basyir bin Amar al-Azdi al-Sijistani yang berkunyah yang lebih dikenal dengan Abu Daud 202 H – 275 H merupakan mukharrij hadits, sekaligus sebagai periwayat terakhir yang menerima hadis dari Abdullah bin Maslamah bin Qa’nab dengan kunyah Abu Abdurrahman dan dikenal dengan nasabnya Al-Qa’naby w 221 H guru dari Abu Daud, Bukhari, Muslim ini merupakan tabi’ut tabi’in menerima hadits dari Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir yang berkunyah Abu Abdullah dan lebih dikenal dengan Imam Malik 93 H – 179 H merupakan tabi’ut tabi’in dari kalangan tua dan merupakan salah seorang guru dari Imam Syafi’I, menerima hadits dari Abdullah bin Dzakwan Abu Az-Zanad dengan kunyah Abu Abdurrahman yang lebih dikenal dengan Abu Az-Zinad dari kalangan tabi’in 65 H – 131 H menerima hadits Abdurrahman bin Hurmuz berkunyah Abu Daud dikenal dalam periwayatan dengan laqabnya Al-A’raj dari kalangan tabi’in pertengahan w 117 H berguru kepada para sahabat termasuk dan mengambil hadits dari gurunya yaitu, Abdurrahman bin Sakhr berkunyah Abu Hurairah dari kalangan sahabat 19 SH – 59 H yang mendengar langsung dari Rasulullah. Jika sanad hadits Abu Daud tersebut diatas dibuat dalam tabel, maka akan terlihat seperti dibawah ini; Abdurrahman bin Sakhr Abu Hurairah Abdurrahman bin Hurmuz Al- A’raj Abdullah bin Dzakwan Abu Az-Zanad Az-Zinad Malik bin Anas bin Malik bin Amir Malik Abdullah bin Maslamah bin Qa’nab Al-Qa’nabi Sulaiman bin Asy’asy bin Syidad bin Amru bin Ishak bin Basyir bin Amar al-Azdi al-Sijistani Abu Daud Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 217 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... Berikut ini skema sanad hadits yang ditelusuri diatas Setelah menelaah sanad hadits di atas, dapat dipahami bahwa semua perawi sanad hadits Bukhari dan Abu Dawud di atas bersifat tsiqah dan sanad hadits Mukharij Bukhari dan Abu Dawud bersambung sampai pada Rasulullah bersambung sebagai asal atau sumber hadits. Dan sebagaimana juga ditegaskan oleh beberapa jalur sanad lain yang mendukung sanad hadits yang sedang di telaah, bahkan ada hubungan guru-murid di antara perawi terdekat. Dari sini dapat disimpulkan bahwa dari segi kualitas, hadits-hadits tentang keluarga sebagai lingkungan pendidikan dalam tinjauan hadits yang ditelaah adalah shahih karena beberapa alasan Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 218 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... Pertama; Ittishal al-sanad Sanadnya bersambung antara seorang perawi dengan perawi lainnya. Terjadinya pertalian antara seorang guru dengan seorang murid diantara perawi seperti yang telah disebutkan, misalnya Bukhari yang merupakan murid Adam bin Abu Iyas dan Abu Daud adalah murid Abdullah bin murid Maslamah Al-Qa'nab dan lainnya. Kedua; Para perawi hadis dari awal rantai periwayatan sampai akhir rantai periwayatan adalah 'adl tetap dalam iman dan kepribadian yang saleh dan dhabit hafalannya baik dan tidak berbeda dengan riwayat yang kuat. Ketiga; Hadis-hadis ini tidak syadz tidak berseberangan hadits shahih dan tidak termasuk hadits yang cacat mu'allal. Walaupun hadits di atas secara kualitas shahih, namun hadits tersebut secara kuantitas adalah hadits ahad dan tidak dapat mencapai tingkatan mutawatir karena hanya Abu Hurairah yang meriwayatkan hadits tersebut. Menurut penulis, hadits-hadits yang ditelaah ini adalah hadits Ahad gharib mutlak. Hal ini berdasarkan keterangan dari Mahmud Al-Tahhan yang dikutip oleh H. Idri bahwa hadits gharib yang mutlak adalah hadits yang diriwayatkan hanya sendiri di thabaqat sahabat.Idri, 2013, 150 Adapun hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi, dan dijamin tidak akan bersepakat dusta dengan perawi serupa hingga akhir sanad. Umar, 2020 47 Mengenai kesendirian Abu Hurairah sebagai perawi hadits, tidak perlu lagi didiskusikan lebih lanjut karena secara umum sudah dipahami bahwa semua sahabat adalah orang-orang yang adil. Rahman, 1974 98. PENJELASAN MATAN Dengan mencermati matan hadits tersebut diatas, maka akan ditemukan dua pokok pembahasan; a Pokok pertama terdapat pada lafazh . Lafazh ini menjelaskan bahwa setiap anak lahir dalam keadaan fitrah. Menurut Ahmad Tafsir, fitrah adalah potensi baik dan buruk sekaligus, kemungkinan menjadi muslim dan musyrik. Sederhananya, fitrah di sini diartikan sebagai potensi berpegang pada agama sekaligus kemungkinan tidak berpegang pada agama.Tafsir, 2009 203 Untuk mengembangkan potensi anak ke arah yang baik, maka lingkungan pendidikan yang pertama, utama dan sangat penting bagi seorang anak adalah lingkungan keluarga, karena anak mendapatkan pengalaman pertamanya bersama keluarga terutama dari orang tuanya. Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 219 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... b Poin lain yang dibahas dalam hadits diatas adalah lafazh kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi. Lafazh ini menekankan peran lingkungan keluarga dalam membentuk baik buruknya kepribadian seorang anak. Islam memandang keluarga sebagai lingkungan yang paling berpengaruh bagi pembentukan kepribadian anak. Itu karena 1 Tanggung jawab orang tua terhadap anaknya tidak hanya bersifat materi saja tetapi juga spiritual dan teologis. Tugas dan tanggung jawab orang tua dalam mengembangkan kepribadian anak merupakan perintah Tuhan. 2 Selain pengaruh empiris sehari-hari, orang tua juga mempengaruhi faktor keturunan dan genetika, yaitu. bakat dan kepribadian, dan juga hubungan darah pada anak. 3 Kedua anak tinggal atau lebih banyak di rumah dari pada luar rumah. 4 Orang tua atau keluarga sebagai pengaruh pertama, dan pengaruh yang lebih awal ini lebih kuat daripada pengaruh yang belakangan. Nata, 2010 299 Orang tua adalah pendidik pertama dan terpenting bagi anak-anaknya, karena anak-anak menerima pendidikan pertama dari mereka. Bentuk pendidikan pertama ditemukan dalam kehidupan keluarga. Orang tua atau ibu dan ayah memegang peranan penting dan berpengaruh dalam pendidikan anak-anaknya. Sejak kelahiran sang anak, sang ibu selalu berada di sisinya. Oleh karena itu, ia meniru perilaku ibunya dan biasanya anak lebih menyayangi ibunya jika ibunya melakukan pekerjaannya dengan baik. Seorang ibu adalah orang pertama yang dikenal seorang anak, yang pertama menjadi temannya, dan yang orang pertama untuk mencurahkan isi hatinya. Dengan memahami semua yang ada di dalam hati anaknya, seorang ibu dapat memenangkan hati anaknya selamanya, bahkan ketika sang anak sudah mulai tumbuh menjadi dewasa.Darajat, 2006 63 Hafiz Ibrahim, seorang penyair, mengungkapkan; Terjemahnya Ibu adalah sebuah madrasah pendidik pertama anaknya, Yang jika kamu menyiapkannya Berarti kamu menyiapkan lahirnya sebuah masyarakat yang baik budi pekertinya. Pengaruh ayah terhadap anaknya juga besar. Di mata putranya, dia adalah supremasi tertinggi dan orang paling cerdas yang dia kenal. Cara seorang ayah melakukan Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 220 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... pekerjaannya sehari-hari mempengaruhi cara anaknya bekerja. Ayah adalah penolong utama, terutama bagi anak-anak yang lebih besar, baik laki-laki maupun perempuan. Darajat, 2006 36 Seorang ayah bukan hanya pencari nafkah bagi anaknya tetapi juga pemimpin keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya, hal ini berdasarkan hadits; Terjemah Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib berkata dari Az Zuhriy berkata telah mengabarkan kepadaku Salim bin 'Abdullah dari 'Abdullah bin 'Umar radliyallahu 'anhuma bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda "Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam kepala Negara adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut." Dia 'Abdullah bin 'Umar berkata Aku mendengar semua itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan aku munduga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda "Dan seorang laki-laki pemimpin atas harta bapaknya dan akan diminta pertanggung jawaban atasnya dan setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya.HR. Bukhari no 2232. Hadits Soft, 2022 no 2232 Sebagai lingkungan pendidikan, orang tua ayah dan ibu adalah pendidik awal dan utama karena beberapa alasan 1 Orang pertama yang dikenal anak. 2 Orang tua adalah pendidik utama karena anak banyak belajar dan menyesuaikan diri dari mereka. 3 Perubahan, pengetahuan dan nilai pada anak terjadi di rumah. 4 Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pendidikan anaknya. 5 Baik atau tidaknya akhlak anak sangat bergantung pada pendidikan yang diterimanya di rumah. 6 Pembentukan kepribadian muslim dimulai dari rumah. Daulay, 2019 215 Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 221 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... Di antara langkah-langkah yang harus dilakukan orang tua dan keluarga sebagai lingkungan pendidikan untuk tumbuh kembangnya fitrah atau potensi anak adalah model pendidikan Luqmanul Hakim yang diuraikan dalam QS. Luqman 31 12 – 19. Adapun pokok-pokok pendidikan pada ayat-ayat tersebut diatas adalah sebagai berikut; Depag, 2009 412 1. Mengajarkan kepada anak untuk selalu bersyukur kepada Allah dan menjauhi kekufuran, tergambar pada QS. Luqman 31 12 2. Memelihara iman dan menjauhi kesyirikan. QS. Luqman 31 13 3. Senantiasa berbuat baik kepada kedua orangtuanya. Terutama pada ibunya yang telah mengandungnya 9 bulan dan menyusuinya selama 2 tahun. QS. Luqman 31 14 4. Mempergauli kedua orangtua didunia dengan baik, meskipun misalnya berbeda keyakinan dengan keduanya. QS. Luqman 31 15 5. Mendorong anak untuk senantiasa melakukan amal shaleh, karena sekecil apapun amalan seseorang akan diberi balasan pahala oleh Allah. QS. Luqman 31 16 6. Memerintahkan anak untuk mendirikan shalat, amar ma’ruf nahiy mungkar serta bersabar terhadap apa yang menimpa mereka. QS. Luqman 31 17 Demikian juga firman Allah dalam QS. Thaha 20 132 Terjemahnya Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat yang baik itu adalah bagi orang yang bertakwa. Ayat tersebut diatas sesuai dengan hadits hasan shahih yang dikeluarkan oleh Abu Daud dalam musnadnya no 417 Terjemahnya Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isa bin Ali bin Abi Thalib-Thabba' telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Abdul Malik bin Ar-Rabi' bin Sabrah dari Ayahnya dari Kakeknya dia berkata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Perintahkanlah anak kecil untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya”. Hadits Soft, 2022 no 417 Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 222 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... 7. Membimbing anak untuk berakhlakul karimah dan menjauhkan diri dari akhlak yang buruk seperti sombong dan angkuh. QS. Luqman 31 18 8. Membiasakan anak untuk sederhana dalam berjalan dan mengeluarkan suara tidak berteriak saat berbicara dengan orang lain. QS. Luqman 31 19 Ada beberapa ayat dalam Alquran dan hadits Nabi mengenai pentingnya keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan fitrah atau potensi anak. Keluarga, terutama kedua orang tua, memiliki tanggung jawab terhadap anaknya untuk berkembang sesuai dengan potensi atau fitrahnya, Oleh karena itu, langkah yang harus ditempuh orang tua adalah membimbing dan mengajarkan akidah atau tauhid, akhlak, petunjuk shalat, amar ma'ruf nahi mungkar, serta mengajarkan kesabaran ketika Allah mencurahkan QS. Luqman 3112-19 dibahas di atas. Dan juga yang tak kalah pentingnya adalah kedua orang tua ayah dan ibu agar selalu mendo’akan anak-anaknya agar selalu dijaga dan diberi petunjuk oleh Allah. DAFTAR PUSTAKA Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya Depok SABIQ, 2009 Alu Syaikh, Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq, Lubabut Tafsir Min Ibni Katsir, terj. M. Abdul Ghoffar dan Abu Ihsan Al-Atsari, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 10 Cet. XII; Jakarta Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2018 Al-Qaththan Manna’, Mabaahits Fi Ulum Al-Hadits, terj. Pengantar Studi Ilmu Hadits Mifdhol Abdurrahman, Terjemahan Cet III; Jakarta Pustaka Al-Kautsar, 2008 Daradjat Dzakiah, Ilmu Pendidikan Islam, cet. 6; Jakarta PT. Bumi Aksara, 2006 Daulay Haidar Putra, Pendidikan Islam Di Indonesia, Historis Dan Eksistensinya Edisi pertama Cet. I; Jakarta Kencana, 2019 Hadits Soft, Shahih Al-Bukhari, hadits no 1296 ttps// Herdi Asep, Memahami Ilmu Hadits Cet. I, Bandung Tafakur, 2014 H. Idri, Studi Hadits, Cet. II; Jakarta Kencana, 2013 Ismail Muhammad Syuhudi, Metodologi Penelitian Hadits Nabi Jakarta Bulan Bintang, 1992 Ismail Muhammad Syuhudi, Cara Praktis Mencari Hadits Jakarta Bulan Bintang, 1991 Khon, Abdul Majid, Ulumul Hadits Cet. I Jakarta; Amzah, 2012 Nata Abuddin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta Rajawali Pers, 2009 Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 223 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... Rahman Fatchur, Ikhtisar Mushthalahul Hadits, Bandung PT. Al-Ma’arif, 1974. Rasyid Ramli dkk, Implikasi Lingkungan Pendidikan Terhadap Perkembangan Pendidikan Anak Persfektif Pendidikan Islam, Auladuna, Jurnal Pendidikan Islam 7, No 2, 2020 Syafril dan Zelhendri Zen, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Edisi Pertama Cet I; Depok Kencana, 2017 Tafsir Ahmad, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung Pustaka Setia, 2009 Triwiyanto Teguh, Pengantar Pendidikan Cetakan; Jakarta PT. Bumi Aksara, 2014 Umar Atho’illah, Ilmu Hadits Dasar Cet. I; Jombang UNWAHA Press, 2020 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Pendidikan Islam, cet. 6Daradjat DzakiahDaradjat Dzakiah, Ilmu Pendidikan Islam, cet. 6; Jakarta PT. Bumi Aksara, 2006Historis Dan Eksistensinya Edisi pertama Cet. I; Jakarta KencanaPutra Daulay HaidarDaulay Haidar Putra, Pendidikan Islam Di Indonesia, Historis Dan Eksistensinya Edisi pertama Cet. I; Jakarta Kencana, 2019H IdriH. Idri, Studi Hadits, Cet. II; Jakarta Kencana, 2013Ulumul Hadits Cet. I JakartaAbdul KhonMajidKhon, Abdul Majid, Ulumul Hadits Cet. I Jakarta; Amzah, 2012Rahman FatchurRahman Fatchur, Ikhtisar Mushthalahul Hadits, Bandung PT. Al-Ma'arif, 1974.Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Edisi Pertama Cet I; Depok KencanaZelhendri Syafril DanZenSyafril dan Zelhendri Zen, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Edisi Pertama Cet I; Depok Kencana, 2017Tafsir AhmadTafsir Ahmad, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung Pustaka Setia, 2009
BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memiliki peran penting pada era sekarang ini. Karena tanpa melalui pendidikan proses transformasi dan aktualisasi pengetahuan modern sulit untuk diwujudkan. Lingkungan yang nyaman dan mendukung terselenggaranya suatu pendidikan amat dibutuhkan dan turut berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Demikian pula dalam sistem pendidikan Islam, lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik pendidikan Islam itu sendiri. Dalam literatur pendidikan, lingkungan biasanya disamakan dengan institusi atau lembaga pendidikan. Meskipun kajian ini tidak dijelaskan dalam al-Qur’an secara eksplisit, akan tetapi terdapat beberapa isyarat yang menunjukkan adanya lingkungan pendidikan tersebut. Oleh karenanya, dalam kajian pendidikan Islam pun, lingkungan pendidikan mendapat perhatian. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut 1 Apa saja hadits yang menerangkan tentang lingkungan pendidikan? 2 Bagaimana kandungan hadits yang menerangkan tentang lingkungan pendidikan? Adapun tujuannya sebagai berikut 1 Untuk mengetahui hadits yang menerangkan tentang lingkungan pendidikan. 2 Untuk mengetahui kandungan hadits yang menerangkan tentang lingkungan pendidikan. BAB II PEMBAHASAN A. Hadits yang Menerangkan Tentang Lingkungan Pendidikan Lingkuangan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia peserta didik. Pendidikan adalah usaha sadar manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Secara umum lingkungan pendidikan dapat membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Jadi, lingkungan juga memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan peserta didik, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, pengaruh lingkungan teman. 1. Lingkungan Keluarga عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَا مِنْ مَوْ لُوْ دٍ إِلَّا يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَ بَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَا نِهِ كَمَ تُنْتَجُ الْبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّوْ نَ فِيْهَا مِنْ جَدْ عَاءَ ثُمَّ يَقُوْلُ أَبُوْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فِطْرَةَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَالنَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ ذَلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ متفق عليه Artinya Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Saw. Bersabda ”Tidak ada dari seorang anak Adam melainkan dilahirkan atas fitrah islam, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya beragama Yahudi atau beragama Nasrani atau beragama Majusi. Bagaikan seekor binatang yang melahirkan seekor anak. Bagaimana pendapatmu, apakah didapati kekurangan? Kemudian Abu Hurairah membaca firman Allah ar-Rum 30. Tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah agama Allah. HR. Muttafaq Alaih 2. Lingkungan Masyarakat عن أبي سعيد الخدري – رضي الله عنه - ، قال سمعت رسول الله – صلى الله عليه وسلم - ، يقول من رأى منكم منكرا فليغيره بيده، فإن لم يستطع فبلسانه ، فإن لم يستطع فبقلبه ، وذلك أضعف الإيمان – رواه مسلم Artinya Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudry ra., beliau berkata “saya mendengar Rasulullah saw. Bersabda “baramg siapa diantara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya, dan jika ia tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman. Muslim. 3. Pengaruh Lingkungan Teman Sehubungan dengan pengaruh lingkungan teman, hadisnya yakni وَ عَنْ أَ بِيْ مُوْ سَى ا لأَ شْعَرِى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ " إِنَّمَا مَثَلُ الْجَلِيْسِ الصَّا لِحِ وَجَلِيْسِ السُّوْءِ كَحَا مِلِ الْمِسْكِ وَنَا فِخِ الْكِيْرِ, فَحَا مِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِ يَكَ, وَإِمَّا أَنْ تَبْتَا عَ مِنْهُ, وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيْحًا طَيِّبَةً. وَ نَا فِخُ الْكِيْرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَا بَكَ, وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيْحًا مُنْتِنَةً. متفق عليه Artinya Dari Abu Musa Al-Asy’ari bahwasanya Nabi SAW bersabda “Sesungguhnya perumpamaan bergaul dengan teman shalih dan teman nakal adalah seperti berteman dengan pembawa minyak kesturi dan peniup api. Pembawa minyak kesturi itu adakalanya memberi minyak kepadamu atau adakalanya kamu membeli daripadanya dan adakalanya kamu mendapatkan bau harum darinya. Dan peniup api itu adakalanya ia membakar kain bajumu dan adakalanya kamu mendapatkan bau busuk daripadanya.” HR. Muttafaq Alaih. B. Kandungan Hadits yang Menerangkan Tentang Lingkungan Pendidikan Kata abawah yang berarti kedua orangtua. Kata yuhawwidanih, yunashshiranih dan yumajjusanih berarti kedua orangtua mengajar dan menggiringnya menjadi Yahudi, Nasrani ataupun Majusi. dengan demikian, terlihatlah betapa pentingnya peran keluarga atau orangtua dalam perkembangan anak.[1] Hadis diatas menjelaskan tentang status fitrah setiap anak, bahwa statusnya bersih, suci dan islam baik anak seorang muslim ataupun orang non muslim. Kemudian orang tuanyalah yang memelihara dan memperkuat keislamannya atau bahkan mengubah menjadi tidak muslim, seperti Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Hadis ini memperkuat bahwa pengaruh orang tua sangat dominan dalam membentuk kepribadian seorang dibandingkan dengan factor-faktor pengaruh pendidikan lain. Kedua orang tua mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dalam mendidik anaknya. [2] Kesempurnaan fitrah dalam hadis sudah jelas baik fisik maupun non fisik. Dari segi fisik sudah ada ketentuan ciptaan dari Allah Swt. Apakah dari segi jenis kelamin, bentuk fisik, tinggi pendek, dan warna kulit. Jadi, Fitrah sangat memerlukan bantuan dan bimbingan pendidikan orang tua, orang dewasa, guru, pendidik dan pengajar dengan sadar bahkan lingkungan yang mendukung, karena tidak mungkin anak yang baru dilahirkan mengenal agama dengan sendirinya.[3] Tujuan akhlak dalam islam ialah mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat bagi individu dan kebaikan bagi masyarakat. Masyarakat dalam konteks penyelenggaraan pendidikan itu sendiri besar sekali perannya. Bagaimanapun kemajuanan keberadaan suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh peran serta masyarakat yang ada. Berikut ini adalah beberapa peran dari masyarakat terhadap pendidikan sekolah a Masyarkat berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah. b Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu dan mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat. c Masyarakatlah juga ikut menyediakan tempat pendidikan seperti perpustakaan, sekolah, kebun binatang dan sebagainya. d Masyarakat sebagai sumber pelajaran atau laboratorium tempat belajar. Disamping buku-buku pelajaran, masyarakat memberi bahan pelajaran yang banyak sekali, antara lain seperti aspek alami industri, perumahan, transportasi, perkebunan, petambangan dan sebagainya. 3. Pengaruh Lingkungan Teman Dalam hadis diatas diungkapkan dengan kata al-Jalis artinya teman duduk dimaksudkan bukan teman dalam duduk saja tetapi dalam segala hal, baik teman duduk maupun berdiri, teman se-iya atau sekata atau teman akrab. Sebagian ulama mengartikan kata”al-Jalis” dengan teman mujalasah duduk berbincang-bincang. Ada tiga kemungkinan jika kita berteman dengan pembawa minyak misik atau minyak kesturi. Pertama, “pembawa minyak itu adakalanya memberi minyak kepadamu” maknanya, dengan berteman sama orang shaleh kita akan mendapat pemberian rahmat atau manfaat dari Allah SWT dan mendapat contoh serta keteladanan yang baik dari orang saleh itu. Kedua, “Atau adakalanya kamu membeli daripadanya” maknanya, teman saleh itu mengajarkan kebaikan, selalu memberi nasehat, arahan, bimbingan, dan pembinaan juga selalu mengajak kebaikan dan mencegah kejahatan, apabila melihat sesuatu yang tidak benar pada temannya diluruskan dan apa bila melihat temannya sedang menghadapi kesulitan dibantu dan sebagainya. Ketiga, “Dan adakalanya kamu mendapatkan bau harum darinya” maknanya, seseorang yang berteman dengan orang saleh, citranya terangkat menjadi harum atau terbawa harum sebab seseorang yang bersahabat dengan orang yang saleh dinilai baik atau saleh oleh masyarakat sekitarnya dan dihormati sebagaimana layaknya orang saleh. Menurut Muhammad Utsman Najati, selain orangtua, teman, atau orang yang terdekat juga memiliki pengaruh besar terhadap perkembanga prilaku anak, terutama pada masa remaja. Teman sangat berarti bagi setiap manusia juga sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang. Ada yang buruk berubah menjadi baik setelah berteman dengan orang baik. Sebaliknya, tidak sedikit pula orang yang pada awalnya baik kemudian berubah menjadi buruk setelah bergaul denga teman yang buruk. [4] Ada dua persamaan sifat antara teman buruk dengan peniup api yaitu pertama, “Dan peniup api itu adakalanya ia membakar kain bajumu” maknanya, orang yang bersahabat dengan teman nakal akan terbakar kepribadiannya dan rusak akhlaknya. Banyak orang yang semula baik kepribadiannya, tetapi kemudian rusak karena pergaulan dengan teman yang tidak baik. Kedua, “Dan adakalanya kamu mendapatkan bau busuk daripadanya” adakalanya citra seseorang yang berteman dengan teman yang nakal menjadi busuk dan hancur. Demikian juga status sosialnya, orang itu dinilai rendah tidak berharga di tengah-tengah masyarakat sekalipun sebenarnya dia orang baik. BAB III PENUTUP Dari semua uraian yang telah dibahas diatas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut 1 Lingkungan pendidikan dapat membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Lingkungan juga memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan peserta didik, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan pengaruh lingkungan teman. 2 Status fitrah setiap anak, bahwa statusnya bersih, suci dan islam baik anak seorang muslim ataupun orang non muslim. Kemudian orang tuanyalah yang memelihara dan memperkuat keislamannya atau bahkan mengubah menjadi tidak muslim, seperti Yahudi, Nasrani, dan Majusi. 3 Dengan adanya dinamika yang terjadi dalam masyarakat, maka dibutuhkan kepedulian terhadap berbagai aspek yang ada dalam masyarakat. Hal itu merupakan tanggung jawab seorang individu dalam masyarakat di mana dia berada. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai anggota masyarakat, beberapa pihak harus berupaya secara maksimal sesuai dengan kemampuannya. 4 Teman sangat berarti bagi setiap manusia juga sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang. Ada yang buruk berubah menjadi baik setelah berteman dengan orang baik. Sebaliknya, tidak sedikit pula orang yang pada awalnya baik kemudian berubah menjadi buruk setelah bergaul denga teman yang buruk. Makalah ini dibuat supaya para pembaca banyak mengetahui lingkungan pendidikan yang sebenarnya. Sehingga, makalah ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan dapat bermanfaat bagi kita semua amiin. DAFTAR PUSTAKA Bukhari, Umar. 2014, Hadis Tarbawi Pendidikan dalam Perspektif Hadis, Jakarta Amrah. Majid Khon, Abdul. 2012, Hadis Tarbawi, Jakarta Kencana Prenada Media Grup. [1] Bukhari Umar, 2014, Hadis Tarbawi Pendidikan dalam Perspektif Hadis, Jakarta Amrah, Hal. 169. [2] Abdul Majid Khon, 2012, Hadis Tarbawi, Jakarta Kencana Prenada Media Grup, Hal. 68 [4] Bukhari Umar, Loc. cit, Hal. 171-172
hadis tentang lingkungan pendidikan